Sistem Angka

Dan juga binary

Written by Razzaz on October 21, 2016

Kehidupan awal dimulai melalui beberapa tahapan-tahapan, hingga era manusia goa pun di mulai. Peradaban primitif dan di gambarkan sebagai manusia-manusia tak berbaju yang mendiami goa. Dengan tahapan-tahapan kehidupan yang berangsur-angsur membaik, mulai dari berpindah, menetap, berburu, dan menanam. Di era ini tidak satu pun dari mereka mengetahui tentang sistem angka. Tapi dari sinilah naluri tentang angka dimulai.

Ceritanya begini. Di era yang primitif itu, kebiasaan/naluri berhitung memang sudah ada, ketika hari ini hujan mereka menandai dengan satu garis lurus di dinding goa mereka. Hari besoknya hujan. Satu garis lagi ditambahkan disebelah garis yang telah dibuat sebelumnnya. Begitu terus sampai banyak garis. Mereka tahu bahwa banyak hujan yang telah jatuh. Tetapi mereka tidak tahu banyaknya itu berapa.

Beberapa waktu yang lalu saya pernah membaca tentang sejarah angka. Saya baca di komik, tema komiknya itu History of mathematics. Sayangnya bukan komik indonesia. Komik korea yang di terjemahkan kedalam bahasa inggris. Di halaman awal ada kisah tentang penggembala domba. Ceritanya di zaman itu belum ada satu pun yang paham akan sistem angka. Penggembala domba ini memunyai banyak sekali domba, tapi saya yakin tidak satu pun dari dombanya yang merupakan domba garut. Penggembala membawa kantong kecil kemanapun dia pergi. Kantong tersebut berisi batu-batu kecil. Tapi ini bukan untuk menahan BAB. Batu-batu kecil ini ia gunakan untuk memastikan bahwa dombanya dalam jumlah tetap. Lho kok bisa? Yaps, karena di jaman itu belum ada angka, maka satu batu itu merepresentasikan satu ekor domba. Kalau seratus batu, ya seratus ekor domba. Asalkan jumlah batunya sama dengan jumlah dombanya maka dombanya tetap. Mudah bukan?

Domba

Setiap pulang dari menggembala, penggembala domba bukan garut ini selalu kembali dengan wajah sumringah dan senyum mengambang jelas dibawah terpaan cahaya matahari sore yang lembut. "Dombaku bertambah! Yeay!". Namun, selama ini ia tidak sadar bahwa kantong batunya berlubang.

Okay, bicara soal angka, Sekarang kita tahu bahwa angka-angka itu 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 kan? Pernah ga si lo penasaran kenapa demikian? Nah, untuk menjawab pertanyaan itu lo harus tau dulu apa itu basis. Basis ini seperti ini nih

Base

Angka yang kita pakai sekarang yaitu 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 kan? Yaps, karena kita memakai sistem angka dengan basis 10 (decimal), sehingga dalam angka-angka sekarang kita mengenal puluhan, ratusan, ribuan, dan masih banyak lagi seterusnya. Kenapa harus basis 10? Ada gak si basis-basis yang lain? Jawabannya karena jari kita 10.. Hehehe dan ada juga basis lain, basis dua misalnya. Ato yang biasa disebut binary.

Binary cuma ada dua digit, yaitu 0 dan 1. Binary digunakan sebagai dasar semua sistem komputer. Beruntunglah Al-Khawarizmi menemukan angka 0. Jika tidak, Babage tidak dapat membuat kotak besar alat pikir buatan itu. Berikut sistem angka pada binary. Dan kaitannya dengan decimal

Binary

Gampang kan? So, komputer hanya perlu dua digit angka itu untuk memproses jutaan data. Baik itu huruf, gambar, suara, dan lain-lain. Untuk huruf ada ketentuan representasinya. Berikut tabel representasi Huruf kedalam decimal. Misalkan A, maka decimalnya 065, jika di rubah ke binary menjadi 01000001.

ASCII

Okay, berikut post test nya. Coba temukan kata apa yang tersembunyi di balik binary ini

PostTest